“Kala fajar di ufuk senja, batin bergemuruh penuh gelora, senyum manis penuh suka gembira, beribu rasa tak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Begitulah suasana hati kami, wisudawan dan wisudawati yang hadir hari ini memakai pakaian kebesaran penuh perjuangan”, begitulah puisi pembuka dari salah satu wisudawan 2022. FABIAN THARIQ EL HADI dari kelas XII MIPA E. Fabian mewakili pasa wisudawan dan wisudawati menyampaikan ucapan terima kasih kepada para guru dan seluruh staf hingga bapak penjaga malam dan ibu kantin SMAN 1 Probolinggo. Dengan pengkuan yang lucu atas kelakuan siswa-siswi semasa sekolah, Fabian berhasil membuat tertawa seluruh hadirin terutama teman-teman Fabian yang mengiyakan pengakuan tersebut.
“Kami juga memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh bapak ibu guru terutama tim tatib atas keaktifan kami di sekolah. Sering membuat kantin ramai saat jam istirahat maupun saat jam pelajaran. Izin ke toilet ternyata berkeliling satu sekolah. Beralibi ke uks karena sakit ternyata tidur demi menghindari jam pelajaran. Saat jumat bersih banyak yang duduk dan berkeliling tanpa mengikuti kegiatan. Kamipun sering menulis surat ijin tidak masuk menghindari kata terlambat. Walaupun kami sudah kelas XII namun bet masih kelas X karena malas untuk membeli. Selain itu, kelakuan teman-teman kami yang sembunyi-sembunyi melompat pagar, tertidur di kelas, rujakan di kelas, dan tingkah polah kami yang aneh-aneh. Sesungguhnya masih banyak tingkah polah kami yang menjengkelkan bapak ibu, untuk itu kami mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya”, inilah pengakuan Fabian yang di iyakan seluruh teman-temannya. Apapun pola dan tikah mereka, mereka adalah calon pemimpin bangsa. Mungkin dari kesalah ini membuat mereka belajar jauh lebih banyak akan arti hidup. Yang pasti, setiap sudut sekolah sudah menjadi saksi bagaimana mereka membetuk diri sendiri. Dari selembar kertas putih menjadi penuh warna sesuai diri masing-masing. Akhir kata Fabian juga memotivasi teman-temannya dengan kalimat bijaknya “Mari kita perjuangkan mimpi kita! Mari kita menjadi orang-orang yang berani berkata “pasti bisa”! Untuk beribadah kepada Tuhan, untuk mewujudkan cita-cita bangsa, untuk keluarga, dan almamater tercinta. SMASA! Jayalah slama lamanya!”