Nah, sebelum kita membahas lebih jauh, kalian udah tau belum, apa Eco printing itu? Jadi, Eco printing sendiri adalah Teknik mengolah kain menggunakan dedaunan. Eco printing ini beda dengan membatik loh, yaa!  Eco printing lebih menekankan pada proses untuk mengeluarkan warna alami dari suatu daun melalui proses agar terdapat atau terbentuk suatu motif atau pola pada kain. Adapun, Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan Eco printing ini yang pertama pastinya adalah Kain. Kain yang digunakan ini tidak harus berwarna putih, tapi juga bisa menggunakan warna-warna yang lain. Selain itu, ada pewarna alami. Pewarna yang digunakan terdiri dari jolawe untuk warna kuning, mahoni untuk warna maroon, dan kulit kayu tingi untuk warna coklat, Tunjung dan tawas untuk menajamkan warna pada kain, tali rafia, pipa paralon, daun-daunan, dan dandang.

Proses dari pembuatan Eco printing ini dimulai dengan Menyiapkan kain sepanjang 1 meter. sebelum dipakai, kain harus diproses terlebih dahulu atau lebih dikenal dengan istilah ‘kain matang’. jadi, kain direbus dengan tawas selama 45-60 menit dengan tujuan agar kain bisa menyerap warna dari daun. Proses ini biasa disebut mordenting. Kemudian, bagi kain menjadi dua bagian, lalu ikat dengan tali rafia pada bagian tengahnya. masukkan setengah bagian dari kain kedalam perwarna, lalu tunggu 15 menit peras kain secara perlahan karena kain masih menyerap warnanya dan letakkan dalam nampan. Lalu, setengah bagian yang tidak dimasukkan ke dalam pewarna tadi, masukkan ke larutan tunjung atau tawas sesuai dengan hasil warna yang diinginkan. jika ingin warna yang dihasilkan gelap maka masukkan ke dalam tunjung, sedangkan jika ingin warna yang di masukkan terang maka masukkan ke dalam tawas. Selanjutnya, siapkan plastik berukuran besar sebagai alas, lalu letakkan kain diatasnya dan tata daun-daun sesuai dengan pola yang diinginkan. Setelah itu, buka tali rafia yang mengikat kain, lalu bentangkan kain, kemudian lipat kain menjadi dua bagian agar bisa menutup daun daun yang sudah di tata pada kain. pada saat melipat ini, kain yang sudah dimasukkan ke dalam pewarna berada diatas menutup bagian kain yang sudah di masukkan ke tunjung/tawas. Lalu, injak-injak kain sampai daunnya mengecap, gulung kain dengan pipa paralon, lalu ikat kain dengan tali rafia, kemudian kukus selama 2 jam. Setelah itu, jemur kain dengan dibentangkan dibawah panas matahari selama 3-7 hari. selanjutnya, ada proses atau tahap fiksasi dimana proses ini merupakan proses lanjutan menggunakan tunjung/tawas yang berfungsi untuk mengunci warna pada kain. Setelah difiksasi, cuci lalu jemur kembali kain hingga kering. Dengan proses yang panjang ini, waktu yang dibutuhkan pasti tidak sedikit, dong. Menurut keterangan peserta pelatihan, waktu pengerjaan jika hanya sampai pada tahap merebus/mengukus kain membutuhkan waktu sekitar 5 jam. tapi, jika full proses mulai dari awal sampai selesai menjemur kain maka waktu yang dibutuhkan sekitar 7 hari