Top 10 Lomba video 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Se Jawa Timur
Waktu itu matahari belum benar-benar jinak ketika aku dan Jacqlin sudah mondar-mandir di halaman sekolah, menenteng tripod dan kamera untuk merekam video lomba 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Di bawah naungan pohon ketapang yang tua, aku membaca skrip sambil pura-pura tenang, sementara Jacqlin, dengan sabarnya, terus menyusun sudut, kadang menyuruhku mengulang adegan karena “kurang cahaya” atau “ekspresimu terlalu kaku.” Setelah semua adegan sekolah rampung, kami pindah ke rumah nenekku yang sunyi di pinggir kota. Di sana, di serambi rumah yang berbau kayu jati dan angin sore, kami menyelesaikan pengambilan terakhir. Jacqlin tetap jadi orang yang sama, berisik dengan saran-sarannya, tapi entah bagaimana, aku suka cara dia bilang “sip, ini bagus” dengan senyum kecil yang selalu bikin gugupku reda. Beberapa minggu setelahnya, namaku diumumkan sebagai juara ketujuh lomba itu. Aku ingat hari itu, bagaimana pihak Dinas Jatim datang ke sekolah, mengetuk pintu ruang BK, lalu menyuruhku duduk di kursi paling ujung untuk wawancara. Suasananya hangat, penuh tatapan kagum yang tidak terlalu kupahami. Di luar jendela, aku sempat melihat Jacqlin berdiri di lorong, mengangkat kedua alisnya sambil mengacungkan jempol ke arahku. Dan di dalam, aku menjawab setiap pertanyaan mereka sambil membayangkan kembali hari-hari itu, ketika kami berdua berdiri di halaman sekolah, di bawah cahaya yang terlalu keras, dan di serambi rumah nenek yang tenang, merekam bukan hanya sebuah video, tapi juga sesuatu yang diam-diam ingin kucatat selamanya: betapa segalanya terasa lebih ringan ketika ada seseorang yang percaya padamu
