Ada banyak manusia yang mengeksplor dirinya, namun lebih banyak lagi yang stagnan menunggu waktu. Mengeksplor diri pasti membutuhkan pertimbangan dan pengorbanan juga tantangan. Mengapa butuh pertimbangan? Karena dia harus siap membuat keputusan sendiri sementara yang lain hanya melambaikan tangan saja. Pengorbanan pasti ada seperti kehilangan waktu bermain bahkan waktu sekolah sehingga tinggal kelas. Tantangan yang di hadapi dapat di temui dari keluarga, lingkungan kerja atau teman dekat. Ada banyak alasan manusia mengeksplore dirinya, seperti Amanda Kwiensa memilih pertukaran pelajar ketika masih kelas XI. Amanda pasti telah mempertimbangkan semua itu di banding hasil yang dia dapat selama mengikuti pertukaran pelajar ke luar negeri. Seperti: dapat mempelajari budaya lain, sehingga dapat mengenal dan mengambil pengalaman positif di negara lain dan Amanda dapat menjadi contoh baik setelah pulang kembali ke tanah air; Memperluas relasi, sudah pasti bertemu orang baru dari berbagai benua akan menambah relasi dan ini bisa berguna suatu saat nanti; Melatih kemapuan bahasa asing; Menambah pengalaman; Menambah keberanian, seperti berani beradaptasi dengan cuaca yang berbeda di negara kita, berani berbicara dan bersosialisasi dengan orang baru, berani mencoba hal-hal baru, seperti: menginap di rumah temanmu yang berbeda budaya, mencicipi makanan di negara lain, berani mempelajari hal-hal baru, berprestasi dan bersaing secara sehat dengan siswa-sisiwa di negara lain.
Keputusan mengekplorasi diri yang di lakukan Amanda Kwiensa tentu sama dengan yang di lakukan sensei Hotaka dari Jepang. Tentu kalian bisa membayangkan bagaimana sensei Hotaka tinggal seorang diri di Probolinggo tanpa teman atau saudara yang ikut. Semua itu pasti sudah melalui pertimbangan dan keputusan yang bulat.
Disisi lain, alumni SMASA bernama Cahyo Wahyu Putro seorang mahasiswa UNAIR Surabaya jurusan psikologi dapat lulus dengan cumloade tanpa membuat SKRIPSI. Keberhasilan Cahyo lulus UNAIR tanpa membuat skripsi juga dilalui dengan keputusan untuk mengeksplore diri dengan cara mengikuti Pekan Kreatif Mahasiswa (PKM) besutan (Kemendikbud Ristek). Disaat semua teman melakukan rutinitas, Cahyo memaksakan diri menambah kesibukan sehingga produk yang di hasilkan dapat di jadikan laporan pengganti Skripsi.
Sesungguhnya mengeksplor diri adalah usaha mencari jati diri. Kalo kita ingat waktu kecil dulu banyak sekali pertanyaan dari kita mangapa begini? Kenapa? atau bagaimana?. Nah saat ini kita tinggal mengulang lagi bebaskan diri kita mengeksplor diri, apa yang ingin kita ciptakan? ‘Bentuklah Dunia!’