Profesor Muda ITB Alumni SMAN 1 Probolinggo
Adalah Prof. Wawan Dhewanto, seorang profesor termuda di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB). Prof. Wawan merupakan profesor pertama ITB dalam bidang kewirausahaan dan startup. Di usia 45 tahun Prof Wawan merupakan merupakan Ketua Program Studi Kewirausahaan SBM-ITB pertama (tahun 2013s/d 2017). Program studi ini merupakan program studi kewirausahaan pertama di Indonesia, dan merupakan salah satu motor pendidikan kewirausahaan di Indonesia. Saat ini, Prof. Wawan juga dipercaya sebagai Sekretaris Senat Akademik ITB. di kutib dari sumber: https://www.sbm.itb.ac.id/id/2021/06/25/itb-miliki-profesor-kewirausahaan-pertama/
Prof. Wawan adalah putra dari bapak Drs. Sarwanto (Alm) dan Ibu Ir. Retno Widjajaningsih, dan fakta yang menarik adalah beliau alumni SMAN 1 Probolinggo. Wah bangga sekali satu almamater dengan Prof. Wawan. Ibu Endah Sudarwati seorang guru Biologi Prof. Wawan di kelas X. Ibu Endah bercerita, bahwa Prof. Wawan adalah murid yang pendiam, cerdas dan sederhana. Begitu juga ibu Nurhasana, teman seangkatan Prof. Wawan dan kini menjadi guru Kimia di SMAN 1 Probolinggo. Beliau menyampaikan bahwa Prof. Wawan adalah sosok yang sederhana dan memiliki banyak teman, walaupun seorang anak walikota Probolinggo ketika itu. Hingga kini sikap sederhana Prof. Wawan masih tercermin dengan hadirnya beliau di acara Reuni alumni SMAN 1 Probolinggo. Menurut guru BK, Ibu Kusmiati Prof. Wawan perna datang ke SMAN 1 memberi motivasi siswa siswi untuk masuk ITB. Alhamdulillah ada juga yang masuk ITB lewat jalur raport.
Prof. Wawan berencana menggunakan waktu yang dimiliki untuk berkontribusi menyebarkan virus kewirausahaan, sehingga mengembangkan ekosistem kewirausahaan di Indonesia.Ada banyak nilai dalam keluarga yang menjadi teladan dalam kehidupan Wawan sekarang. Nilai-nilai tersebut ditanamkan oleh kedua orang tua Wawan. Yang paling memotivasi Prof. Wawan, yakni nilai mengenai suatu hal harus selalu dimulai dari niat yang baik. “Fokus pada kerja keras, bukan fokus pada hasil,” ucapnya. Tak lupa, kerja keras juga harus dibarengi doa agar mendapatkan hasil terbaik.
Pengalaman-pengalaman masa kecil yang pernah dilalui Prof. Wawan juga tak kalah membekas. Hal itu diakuinya membentuk pribadinya saat ini. Di antaranya adalah belajar survival sejak kecil, beradaptasi dan menyesuaikan gaya hidup dengan setiap kondisi yang ditemui. Contoh konkritnya, belanja tidak harus di pasar modern, tapi bisa di pasar tradisional. Makan tidak harus di cafe, tapi bisa di warung. Transportasi tidak harus naik mobil, tetapi bisa naik sepeda ataupun angkot. Untuk itu, beliau berupaya sebisa mungkin menanamkan teladan kepada keluarga kecilnya. Untuk mengisi waktu luang ketika sedang tidak beraktivitas di kampus, Wawan seringkali mengajak keluarganya untuk berjalan pagi bersama. https://www.sbm.itb.ac.id/id/2021/06/25/itb-miliki-profesor-kewirausahaan-pertama/